Film Movie
Sub Category
Miracle in Cell No. 7 (2022) adalah adaptasi Indonesia dari film Korea Selatan berjudul sama yang dirilis pada tahun 2013. Disutradarai oleh Hanung Bramantyo, film ini mengisahkan hubungan antara seorang ayah dengan keterbatasan intelektual dan putrinya yang masih kecil, serta perjuangan mereka menghadapi ketidakadilan hukum.
Berlatar tahun 2002, Dodo Rozak (Vino G. Bastian) adalah seorang penjual balon dengan keterbatasan intelektual yang hidup bahagia bersama putrinya, Kartika (Graciella Abigail). Suatu hari, Dodo secara tidak sengaja terlibat dalam insiden tragis yang menyebabkan kematian Melati Wibisono, putri seorang tokoh masyarakat. Meskipun Dodo tidak bersalah, ia dituduh melakukan pembunuhan dan pemerkosaan, lalu dipenjara dan dijatuhi hukuman mati.
Di penjara, Dodo ditempatkan di sel nomor 7 bersama lima narapidana lainnya. Awalnya, mereka bersikap dingin terhadap Dodo, namun seiring waktu, mereka mulai memahami kebaikan dan ketulusan hatinya. Dengan bantuan teman-teman selnya dan kepala sipir Hendro Sanusi, Dodo berusaha membuktikan bahwa ia tidak bersalah.
Beberapa tahun kemudian, Kartika yang telah dewasa menjadi seorang pengacara dan berjuang untuk membersihkan nama ayahnya. Dengan bantuan saksi-saksi dan bukti baru, ia berhasil membuktikan bahwa Dodo tidak bersalah, meskipun sayangnya hal itu terjadi setelah Dodo dieksekusi.
Pemeran Utama Vino G. Bastian sebagai Dodo Rozak, Graciella Abigail sebagai Kartika kecil, Mawar Eva de Jongh sebagai Kartika dewasa, Indro Warkop sebagai Japra Effendi, Tora Sudiro sebagai Zaki, Rigen Rakelna sebagai Yunus "Bewok", Indra Jegel sebagai Atmo "Gepeng", Bryan Domani sebagai Asrul "Bule", Denny Sumargo sebagai Hendro Sanusi
Film ini mendapat pujian karena berhasil mengadaptasi cerita asli dengan nuansa lokal Indonesia, serta penampilan emosional para aktor utamanya.
Kesuksesan film ini mendorong produksi sekuel berjudul 2nd Miracle in Cell No. 7, yang dijadwalkan tayang pada 25 Desember 2024. Sekuel ini akan melanjutkan kisah Kartika dalam menghadapi kehidupan setelah kehilangan ayahnya.
Cinta Tak Seindah Drama Korea adalah film drama romantis Indonesia tahun 2024 yang menandai debut penyutradaraan Meira Anastasia. Film ini diproduksi oleh Imajinari Pictures dan dibintangi oleh Lutesha, Ganindra Bimo, dan Jerome Kurnia. Film ini tayang perdana di Jogja-NETPAC Asian Film Festival pada 1 Desember 2024 dan dirilis secara luas di bioskop Indonesia pada 5 Desember 2024.
Film ini mengikuti kisah Dhea (Lutesha), seorang wanita muda yang menjalin hubungan serius dengan Bimo (Ganindra Bimo), pria dewasa yang perhatian. Sebagai hadiah ulang tahun, Bimo memberikan kejutan berupa liburan ke Seoul, Korea Selatan, bersama dua sahabat Dhea, Kikan (Dea Panendra) dan Tara (Anya Geraldine), yang juga penggemar drama Korea.
Di Seoul, Dhea secara tak sengaja bertemu kembali dengan Julian (Jerome Kurnia), cinta pertamanya semasa SMA. Pertemuan ini memunculkan kembali perasaan lama dan membuat Dhea terjebak dalam dilema antara cinta masa lalu dan hubungannya saat ini.
Pemeran Utama Lutesha sebagai Dhea, Ganindra Bimo sebagai Bimo, Jerome Kurnia sebagai Julian, Dea Panendra sebagai Kikan, Anya Geraldine sebagai Tara, Seong Byeong-suk sebagai ibu angkat Julian
Film ini menawarkan kisah cinta yang kompleks dengan latar belakang budaya Korea Selatan, serta menampilkan dinamika persahabatan dan pencarian jati diri. Dengan sinematografi yang memukau dan alur cerita yang emosional, Cinta Tak Seindah Drama Korea menjadi tontonan yang menarik bagi penggemar drama romantis.
jangan lupa subrek subrek kayak sepi nih yang subrek
Cowok Jagoan: Rise of the Zombies adalah film aksi-komedi Indonesia yang dirilis pada 14 Desember 2017. Disutradarai oleh Anggy Umbara, film ini merupakan reboot dari film klasik tahun 1980 berjudul 5 Cewek Jagoan karya Danu Umbara, ayah dari Anggy Umbara.
Film ini mengisahkan Yanto (Ario Bayu), seorang petugas kebersihan di perusahaan farmasi, yang berusaha menyelamatkan kekasihnya, Dewi (Tika Bravani), seorang ilmuwan yang diculik oleh sekelompok pasukan bersenjata profesional. Yanto kemudian mengumpulkan empat sahabat lamanya: Dedy (Dwi Sasono), seorang hansip kampung, Danu (Arifin Putra), penipu ulung, Lilo (Muhadkly Acho), gamer dan ahli komputer, Reva (Cornelio Sunny), mantan preman
Kelima sahabat ini bersatu kembali untuk menjalankan misi penyelamatan yang penuh aksi dan komedi
Pemeran Utama Ario Bayu sebagai Yanto, Dwi Sasono sebagai Dedy, Arifin Putra sebagai Danu, Muhadkly Acho sebagai Lilo, Cornelio Sunny sebagai Reva, Tika Bravani sebagai Dewi, Nirina Zubir sebagai Debby
Film ini dikenal dengan gaya komedi slapstick dan aksi yang menghibur, serta merupakan salah satu film aksi-komedi Indonesia yang menonjol pada masanya.
Labuan Hati adalah film drama Indonesia yang dirilis pada 6 April 2017, disutradarai dan diproduseri oleh Lola Amaria, dengan naskah ditulis oleh Titien Wattimena. Film ini mengusung konsep road movie dengan latar keindahan alam Labuan Bajo dan Pulau Komodo, serta menampilkan tema persahabatan, pencarian diri, dan dinamika cinta.
Film ini mengisahkan pertemuan tiga wanita dengan latar belakang berbeda yang bertemu dalam perjalanan menyelam di Labuan Bajo:
Indi (diperankan oleh Nadine Chandrawinata) adalah wanita yang telah bertunangan dan memilih Labuan Bajo sebagai lokasi penyelaman terakhirnya sebelum menikah.
Bia (diperankan oleh Kelly Tandiono) merupakan ibu satu anak yang datang ke Komodo untuk menyepi dan mengobati kerinduannya pada dunia bawah laut yang telah lama ditinggalkannya sejak melahirkan.
Maria (diperankan oleh Ully Triani) adalah penyelam bebas dari Sulawesi Utara yang bekerja sebagai pemandu turis di Pulau Sebayur. Ia berlibur ke Labuan Bajo untuk mengobati patah hatinya setelah ditinggal kekasihnya yang berselingkuh.
Ketiganya menjalani perjalanan selama tujuh hari enam malam di atas perahu bersama Mahesa (diperankan oleh Ramon Y Tungka), seorang instruktur selam yang menemani mereka. Selama perjalanan, hubungan ketiganya berkembang dari pertemanan menjadi persahabatan, namun kemudian berubah menjadi persaingan saat mereka menyadari ketertarikan yang sama terhadap Mahesa.
Film ini menampilkan keindahan alam bawah laut Indonesia dan menggambarkan perjalanan emosional tiga wanita dalam mencari makna cinta, persahabatan, dan jati diri.
Langit Kala Senja adalah film drama romantis Indonesia yang dirilis pada tahun 2021, disutradarai oleh Dyan Sunu Prastowo dan ditulis oleh Dewi Pramita. Film ini dibintangi oleh Refal Hady sebagai Langit, Mikha Tambayong sebagai Senja, Hana Malasan sebagai Kala, dan Omar Daniel.
Film ini mengisahkan Langit, seorang penulis novel ternama, yang memendam cinta terhadap adik tirinya, Senja, seorang editor junior di penerbit tempat Langit menerbitkan karyanya. Namun, hubungan mereka tidak mendapat restu dari ibu mereka. Situasi semakin rumit ketika Kala, bos penerbitan yang juga tertarik pada Langit, memanfaatkan Senja untuk mendekatinya. Senja pun terjebak dalam dilema antara perasaannya, karier, dan restu keluarga.
Langit Kala Senja menawarkan kisah cinta segitiga yang kompleks dengan latar belakang dinamika dunia penerbitan. Film ini menggambarkan konflik batin dan pilihan sulit dalam hubungan keluarga dan percintaan.
Dilan 1983: Wo Ai Ni adalah film drama Indonesia yang dirilis pada 13 Juni 2024. Film ini merupakan prekuel dari trilogi Dilan sebelumnya dan mengisahkan masa kecil Dilan saat berusia 12 tahun. Disutradarai oleh Fajar Bustomi dan ditulis oleh Pidi Baiq serta Alim Sudio, film ini menawarkan perspektif baru tentang karakter Dilan yang dikenal dari film-film sebelumnya.
Pada tahun 1983, Dilan kembali ke Bandung setelah tinggal satu setengah tahun di Timor Timur mengikuti ayahnya yang bertugas sebagai tentara. Di sekolah lamanya, Dilan bertemu dengan Mei Lien, seorang gadis keturunan Tionghoa asal Semarang yang baru pindah. Dilan merasa tertarik pada Mei Lien dan mulai mempelajari bahasa Mandarin serta budaya Tionghoa untuk mendekatinya. Namun, kisah cinta mereka bukanlah tentang pacaran, melainkan tentang rasa suka yang polos dan penuh rasa ingin tahu seorang anak SD. Film ini juga menggambarkan suasana Bandung pada tahun 1983, termasuk peristiwa penting seperti letusan Gunung Galunggung dan gerhana matahari total.
Pemeran Utama Muhammad Adhiyat sebagai Dilan, Malea Emma Tjandrawidjaja sebagai Mei Lien, Ashel JKT48 sebagai Banar, Zayyan Sakha sebagai Antonion Ximenes Lopes, Cok Simbara sebagai Kakek Dilan, Muzakki sebagai Anton, Bastian Steel sebagai Furqon
Film ini dan novel Dilan 1983 ditulis dan diproduksi secara bersamaan, memastikan keselarasan antara keduanya.
Film ini lebih fokus pada kehidupan masa kecil Dilan dan tidak menonjolkan kisah cinta remaja seperti film-film sebelumnya.
Film horor Indonesia berjudul Sakaratul Maut dirilis pada 1 Agustus 2024. Disutradarai oleh Sidharta Tata dan diproduksi oleh Rapi Films, film ini mengangkat kisah mistis yang terinspirasi dari pengalaman nyata buyut sang sutradara pada masa kolonial Belanda.
Di Desa Umbul Krida, Pak Wiryo (Jose Rizal Manua) dan Bu Wiryo (Retno Yuniwati) adalah pasangan suami istri yang dihormati. Kehidupan mereka berubah drastis setelah mengalami kecelakaan lalu lintas: Bu Wiryo meninggal dunia, sementara Pak Wiryo jatuh koma. Anak bungsu mereka, Retno (Indah Permatasari), menunda perjalanannya ke Surabaya untuk merawat ayahnya, dibantu oleh kakaknya, Wati (Della Dartyan).
Konflik muncul ketika Wati terlibat sengketa warisan dengan Tarjo (Aksara Dena), anak dari pernikahan kedua Pak Wiryo. Gosip beredar di desa mengenai 'pegangan' Pak Wiryo yang membuatnya sulit meninggal dunia. Sementara itu, anggota keluarga mulai mengalami teror dari sosok jin yang menakutkan, dan Pak Wiryo menunjukkan perilaku aneh di ambang kematian.
Film ini menghadirkan nuansa horor yang unik dengan menggabungkan elemen kepercayaan tradisional dan konflik keluarga. Para pemain utama termasuk Indah Permatasari, Della Dartyan, Claresta Taufan, Maryam Supraba, dan Aksara Dena.
Film Kang Mak from Pee Mak adalah film horor komedi Indonesia yang dirilis pada 15 Agustus 2024. Disutradarai oleh Herwin Novianto dan diproduksi oleh Falcon Pictures, film ini merupakan adaptasi dari film Thailand populer Pee Mak (2013).
Kisahnya berpusat pada Makmur, atau Kang Mak (diperankan oleh Vino G. Bastian), seorang tentara Republik Indonesia yang harus pergi ke medan perang demi membela negara. Ia meninggalkan istrinya yang sedang hamil tua, Sari (Marsha Timothy).
Setelah perang usai, Kang Mak kembali ke rumah bersama empat sahabatnya: Supra (Indro Warkop), Jaka (Tora Sudiro), Fajrul (Indra Jegel), dan Solah (Rigen Rakelna). Sesampainya di rumah, ia disambut oleh Sari dan anak mereka yang baru lahir. Namun, keanehan mulai terjadi, dan sahabat-sahabat Kang Mak mulai curiga bahwa Sari sebenarnya telah meninggal dan menjadi hantu. Kang Mak sendiri tidak menyadari kenyataan ini dan tetap hidup bahagia bersama keluarganya.
Pemeran Utama Vino G. Bastian sebagai Makmur (Kang Mak), Marsha Timothy sebagai Sari, Indro Warkop sebagai Supra, Tora Sudiro sebagai Jaka, Indra Jegel sebagai Fajrul, Rigen Rakelna sebagai Solah
Film ini menggabungkan elemen horor dan komedi, menghadirkan cerita yang menghibur sekaligus menegangkan.
subscribe jangan lupa
Surga yang Tak Dirindukan 3 adalah film drama romantis Indonesia yang dirilis pada 16 April 2021 secara eksklusif di Disney+ Hotstar. Disutradarai oleh Pritagita Arianegara dan diproduksi oleh MD Pictures, film ini merupakan kelanjutan dari dua film sebelumnya dan diadaptasi dari novel karya Asma Nadia
Beberapa tahun setelah meninggalnya Arini, Pras (Fedi Nuril) menjalani kehidupan rumah tangga yang harmonis bersama Meirose (Marsha Timothy) dan kedua anak mereka, Nadia dan Akbar. Meirose berusaha menjadi ibu yang baik dan istri yang sempurna, bahkan mengubah dirinya agar menyerupai Arini demi mendapatkan cinta dan penerimaan dari Pras dan anak-anak.
Kehidupan mereka mulai terguncang ketika Ray (Reza Rahadian), pria dari masa lalu Meirose dan ayah kandung Akbar, kembali muncul. Ray berusaha mendekati kembali Meirose dan membangun kembali "surga" yang pernah hilang bersama Meirose dan Akbar. Kehadiran Ray menimbulkan konflik batin bagi Meirose dan menguji kesetiaan serta kepercayaan dalam rumah tangga mereka.
Pemeran Utama Fedi Nuril sebagai Pras, Marsha Timothy sebagai Meirose, Reza Rahadian sebagai Ray
Film ini mengangkat tema tentang cinta, pengorbanan, dan pencarian kebahagiaan dalam kehidupan rumah tangga yang penuh tantangan.
Surga yang Tak Dirindukan 2 adalah film drama religi Indonesia yang dirilis pada 9 Februari 2017. Disutradarai oleh Hanung Bramantyo, film ini merupakan sekuel dari Surga yang Tak Dirindukan (2015) dan diadaptasi dari novel karya Asma Nadia. Film ini dibintangi oleh Fedi Nuril, Laudya Cynthia Bella, Raline Shah, Reza Rahadian, dan Nora Danish.
Setelah kepergian Meirose (Raline Shah), Pras (Fedi Nuril) dan Arini (Laudya Cynthia Bella) menjalani kehidupan rumah tangga yang harmonis bersama putri mereka, Nadia. Arini yang kini sukses sebagai penulis, mendapat undangan untuk mempromosikan bukunya di Budapest, Hungaria. Tanpa diduga, mereka bertemu kembali dengan Meirose dan putranya, Akbar, yang selama ini dirawat oleh Pras dan Arini.
Pertemuan ini mengguncang perasaan Meirose. Arini, yang mengetahui bahwa dirinya mengidap penyakit serius, dengan tulus meminta Meirose untuk kembali kepada Pras demi masa depan keluarga mereka. Meirose dihadapkan pada dilema antara membangun kembali rumah tangga dengan Pras atau melanjutkan hidupnya sendiri. Situasi semakin rumit dengan kehadiran Dokter Syarief (Reza Rahadian), yang menaruh perhatian khusus pada Meirose.
Pemeran Utama Fedi Nuril sebagai Prasetya, Laudya Cynthia Bella sebagai Arini, Raline Shah sebagai Meirose, Reza Rahadian sebagai Dokter Syarief, Nora Danish sebagai Sheila
Film ini mengangkat tema poligami, pengorbanan, dan keikhlasan dalam menghadapi ujian kehidupan. Dengan latar belakang budaya Indonesia dan Hungaria, film ini menyajikan kisah emosional yang menyentuh hati penonton.
Surga yang Tak Dirindukan adalah film drama Indonesia yang dirilis pada 15 Juli 2015, disutradarai oleh Kuntz Agus dan diadaptasi dari novel laris karya Asma Nadia. Film ini dibintangi oleh Fedi Nuril, Laudya Cynthia Bella, dan Raline Shah.
Arini (Laudya Cynthia Bella) dan Prasetya atau Pras (Fedi Nuril) menjalani kehidupan rumah tangga yang harmonis bersama putri mereka, Nadia. Kebahagiaan mereka diuji ketika Pras menolong Meirose (Raline Shah), seorang wanita hamil yang mencoba bunuh diri setelah ditinggalkan oleh calon suaminya. Karena merasa iba dan ingin menyelamatkan Meirose serta bayinya, Pras memutuskan untuk menikahi Meirose tanpa sepengetahuan Arini.
Keputusan Pras ini menimbulkan konflik dalam rumah tangganya. Arini merasa dikhianati, namun perlahan mencoba memahami alasan di balik tindakan suaminya. Film ini menggambarkan perjuangan Arini dalam menerima kenyataan pahit tersebut dan usaha Pras untuk adil terhadap kedua istrinya.
Pemeran Utama Fedi Nuril sebagai Prasetya, Laudya Cynthia Bella sebagai Arini, Raline Shah sebagai Meirose
Surga yang Tak Dirindukan menyajikan kisah emosional tentang cinta, pengorbanan, dan keikhlasan dalam menghadapi ujian kehidupan.\
Petualangan Cinta Nyi Blorong adalah film horor fantasi Indonesia yang dirilis pada tahun 1986, disutradarai oleh Sisworo Gautama Putra dan dibintangi oleh Suzzanna, Advent Bangun, George Rudy, dan Nina Anwar. Film ini merupakan sekuel dari Nyi Blorong (1982) dan melanjutkan kisah tentang makhluk mitologi Jawa yang dikenal sebagai Ratu Ular.
Kisah berpusat pada Burhan (Advent Bangun), seorang pria yang gagal menikahi kekasihnya, Karlina (Nina Anwar), putri dari direktur tempatnya bekerja. Setelah dipecat dan menjadi pengangguran, Burhan mencari jalan pintas untuk meraih kekayaan dengan memuja Nyi Blorong (Suzzanna), makhluk mistis yang dapat memberikan kekayaan dengan syarat tertentu.
Dalam perjalanannya, Burhan bertemu dengan seorang dukun ilmu hitam yang dikutuk oleh Nyi Blorong. Dukun tersebut menawarkan informasi tentang lokasi Nyi Blorong dengan syarat Burhan harus membalaskan dendamnya. Namun, Burhan justru tergoda oleh janji kekayaan dari Nyi Blorong dan mengikuti perintahnya, termasuk melakukan ritual mengerikan seperti menghisap darah perawan dan memakan bagian tubuh mereka.
Akhirnya, Burhan berhasil menusukkan tusuk konde ke kepala Nyi Blorong, mengubahnya menjadi ular yang tidak bisa kembali ke wujud manusia. Ular tersebut kemudian ditemukan oleh Johan (George Rudy), seorang pecinta binatang yang memeliharanya tanpa mengetahui identitas aslinya. Ketika tusuk konde dicabut, Nyi Blorong kembali ke wujud manusia dan berusaha menyelamatkan Susy (juga diperankan oleh Suzzanna), yang wajahnya mirip dengannya, dari ancaman Burhan
Pemeran Utama Suzzanna sebagai Nyi Blorong / Susy, Advent Bangun sebagai Burhan, George Rudy sebagai Johan, Nina Anwar sebagai Karlina
Film ini dikenal karena menggabungkan elemen mistisisme, horor, dan eksploitasi, serta menampilkan adegan-adegan yang kontroversial. Beberapa wilayah di Indonesia, seperti Lampung, sempat melarang penayangan film ini karena mengandung unsur sadisme dan pornografi
Petualangan Cinta Nyi Blorong merupakan salah satu film ikonik dalam karier Suzzanna, yang dikenal sebagai "Ratu Horor Indonesia". Film ini menjadi bagian dari seri film yang mengangkat kisah-kisah mistis dan legenda urban Indonesia.
Thaghut adalah film horor Indonesia yang dirilis pada tahun 2024, disutradarai oleh Anggy Umbara. Film ini mengangkat tema ajaran sesat dan mistisisme dalam latar budaya lokal.
Kisah berpusat pada Ainun (Yasmin Napper), seorang santriwati muda yang mengagumi Abah Mulya (Whani Darmawan), pemimpin padepokan di desa Bumi Suwung yang terkenal karena kesaktiannya dalam menyembuhkan penyakit dan membantu masyarakat. Kekaguman Ainun terhadap Abah Mulya semakin mendalam setelah melihatnya tampil di acara televisi.
Suatu hari, Abah Mulya ditemukan tewas secara misterius dengan kepala terpenggal. Kematian ini mengungkap fakta mengejutkan bahwa Abah Mulya adalah ayah kandung Ainun, informasi yang sebelumnya disembunyikan oleh uwaknya. Didorong oleh rasa penasaran dan keinginan untuk mengenal lebih jauh tentang ayahnya, Ainun bersama dua sahabatnya, Bagas (Arbani Yasiz) dan Rini (Ria Ricis), mengunjungi padepokan tersebut.
Di sana, mereka bertemu dengan Lingga (Dennis Adhiswara), murid kepercayaan Abah Mulya, yang meneruskan ajaran sang guru. Namun, Ajeng (Hana Saraswati), istri ketiga Abah Mulya, dan Rahmat (Keanu Azka), adik kandung Ainun, memperingatkan bahwa ajaran tersebut sesat dan berbahaya. Ainun, yang terpesona oleh ajaran tersebut, mulai terjerat dalam praktik-praktik mistis yang mengancam keselamatan dirinya dan orang-orang di sekitarnya.
Pemeran Utama Yasmin Napper sebagai Ainun, Whani Darmawan sebagai Abah Mulya, Dennis Adhiswara sebagai Lingga, Arbani Yasiz sebagai Bagas, Ria Ricis sebagai Rini, Hana Saraswati sebagai Ajeng, Keanu Azka sebagai Rahmat
Film Thaghut menggabungkan elemen horor, mistisisme, dan drama keluarga dalam narasi yang menegangkan. Bagi penggemar film horor dengan latar budaya lokal dan tema ajaran sesat, Thaghut bisa menjadi pilihan menarik untuk ditonton.
Film Magic Hour (2015) adalah sebuah drama romantis Indonesia yang disutradarai oleh Asep Kusdinar dan diproduksi oleh Screenplay Films. Film ini dibintangi oleh Michelle Ziudith, Dimas Anggara, dan Rizky Nazar, serta dirilis pada 13 Agustus 2015.
Magic Hour mengisahkan Raina (Michelle Ziudith), seorang gadis pengantar bunga yang menjalani kehidupan sederhana Suatu hari, ia diminta oleh sahabatnya, Gweny (Nadya Arina), untuk menggantikan pertemuan dengan Dimas (Dimas Anggara), seorang pria kaya yang dijodohkan dengan Gweny oleh ibunya Raina yang awalnya ragu akhirnya setuju, dan pertemuan tersebut membawa perubahan besar dalam hidupnya
Kehadiran Dimas dalam hidup Raina bagaikan momen "magic hour"—waktu yang penuh keajaiban dan keindahan Namun, perasaan cinta Raina terhadap Dimas membuatnya bimbang, karena ia juga memiliki perasaan terhadap Toby (Rizky Nazar), sahabat masa kecilnya. Di sisi lain, Dimas ternyata sudah dijodohkan dengan Gweny, yang juga sahabat Raina. Raina dihadapkan pada pilihan sulit antara cinta dan persahabatan, serta harus menghadapi kenyataan bahwa cinta sejati seringkali datang dengan ujian dan pengorbanan.
Film dokumenter All Access to Rossa: 25 Shining Years (2024) menyajikan perjalanan hidup dan karier Rossa, diva pop Indonesia, selama 25 tahun berkarya di industri musik. Disutradarai oleh Ani Ema Susanti, film ini mengungkap sisi-sisi pribadi Rossa yang belum pernah terekspos sebelumnya.
Film ini menggali perjalanan Rossa dari awal kariernya, perjuangannya sebagai ibu tunggal, hingga kisah di balik konser tunggal "25 Shining Years Concert" yang digelar pada tahun 2022. Kehidupan pribadi dan profesional Rossa disajikan dalam berbagai perspektif: sebagai seorang diva, ibu, dan wanita entrepreneur
Selain menampilkan kisah hidup Rossa, film ini juga menampilkan momen-momen penting dalam kariernya, termasuk proses kreatif di balik lagu-lagu ikonik yang telah mengukir sejarah di dunia musik Indonesia
Melalui film ini, Rossa berharap dapat menginspirasi masyarakat, terutama perempuan dan ibu-ibu muda, untuk terus berjuang dan berinovasi dalam meraih impian merek.
All Access to Rossa: 25 Shining Years* adalah sebuah karya sinematik yang menggugah hati, merayakan warisan abadi salah satu ikon musik Indonesia yang paling dicinta.
Pak Domu dan Mak Domu yang tinggal bersama Sarma, ingin sekali tiga anaknya: Domu, Gabe dan Sahat yang sudah lama merantau pulang untuk menghadiri acara adat, tetapi mereka menolak pulang karena hubungan mereka tidak harmonis dengan Pak Domu.
Perempuan Berkelamin Darah (judul internasional: Women from Rote Island) adalah film drama Indonesia tahun 2023 yang disutradarai dan ditulis oleh Jeremias Nyangoen. Film ini mengangkat isu kekerasan seksual dan perjuangan perempuan dalam menghadapi trauma serta mencari keadilan.
Cerita berpusat pada Martha, seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ilegal yang kembali ke kampung halamannya di Pulau Rote setelah dua tahun bekerja di Malaysia. Kepulangannya disambut oleh ibunya, Orpa, dan saudaranya, Bertha. Namun, Martha pulang dalam kondisi depresi berat akibat pemerkosaan yang dialaminya di perkebunan kelapa sawit tempat ia bekerja. Film ini menggambarkan perjuangan Martha dan keluarganya dalam menghadapi trauma dan stigma sosial, serta upaya mereka untuk mencari keadilan di tengah budaya patriarki yang kuat.
Pemeran Utama Irma Rihi sebagai Marta, Linda Adoe sebagai Ora, Sallum Ratu Ke sebagai Berta, Van Jhoov sebagai Damr, Para pemeran utama merupakan aktor lokal dari Nusa Tenggara Timur yang dipilih untuk menjaga keaslian dialek dan budaya setempa.
Film ini tidak hanya menyajikan kisah yang menyentuh, tetapi juga menjadi bagian dari kampanye untuk menghentikan kekerasan seksual. Para pemeran dan tim produksi berharap film ini dapat mengedukasi masyarakat dan mendorong korban untuk berani bersama. Sebagaimana disampaikan oleh Sallum Ratu Ke, "Kita sebagai perempuan atau siapa pun yang merasakan kekerasan baik verbal atau non-verbal, harus berani speak up dan melawan."
Perempuan Berkelamin Darah adalah film yang menggugah kesadaran tentang realitas pahit yang dialami oleh banyak perempuan, terutama mereka yang bekerja di luar neei. Dengan latar budaya lokal yang kuat dan cerita yang emosional, film ini menjadi tontonan yang penting untuk meningkatkan empati dan kesadaran soial.
"Bebas" adalah film drama komedi musikal Indonesia yang dirilis pada 3 Oktober 2019, disutradarai oleh Riri Riza dan diproduseri oleh Mira Lesmana. Film ini merupakan adaptasi dari film Korea Selatan berjudul Sunny (2011), namun dengan sentuhan lokal khas Indonesia
Cerita film ini berfokus pada persahabatan enam siswa SMA di Jakarta pada tahun 1990-an yang tergabung dalam geng bernama "Bebas" Anggota geng ini terdiri dari Kris, Vina, Gina, Jessica, Suci, dan Jojo Kehidupan mereka yang penuh warna dan dinamika remaja tiba-tiba berubah akibat sebuah insiden yang menyebabkan mereka terpisah dan tidak berkomunikasi selama lebih dari dua dekade
Dua puluh tiga tahun kemudian, Vina dewasa (diperankan oleh Marsha Timothy) secara tak sengaja bertemu dengan Kris dewasa (Susan Bachtiar) di rumah sakitKris, yang tengah berjuang melawan kanker stadium akhir, mengungkapkan keinginannya untuk bertemu kembali dengan seluruh anggota geng Bebas sebelum ajal menjemput Vina pun memulai perjalanan emosional untuk mencari dan mengumpulkan kembali sahabat-sahabat lamanya, menghidupkan kembali kenangan masa muda mereka
Film ini berhasil membangkitkan nostalgia era 1990-an melalui berbagai elemen, seperti gaya berpakaian, penggunaan walkman, siaran radio dengan permintaan lagu, dan lagu-lagu pop yang populer saat iu Semua ini memberikan latar yang autentik dan memperkuat atmosfer cerita citeturn0search.