Film Movie
Sub Category
Dhea (Lutesha) dalam perjalanan untuk liburan ke Korea bersama adiknya Sakti (Rafly Altama Putra). Sesampainya di bandara, pacarnya Bimo (Ganindra Bimo) dan dua sahabat terbaiknya Kikan (Dea Panendra) dan Tara (Anya Geraldine) tiba-tiba muncul dan memberi kejutan kepada Dhea
Teror itu dibuat oleh Irma yang jatuh cinta kepada sepupunya sendiri yaitu Galang. Galang yang telah memiliki istri dan anak sangat sayang kepada mereka, dan menganggap Irma hanya sebagai sepupunya saja. Oleh karena itu, Irma sangat terobsesi ingin menjadi perempuan satu-satu nya di hidup Galang, bahkan ingin dinikahi. Pada suatu hari,
Erwin (Ernest Prakasa) ingin melamar Natalie (Laura Basuki), namun menemui kendala karena tuntutan dari calon mertuanya. Di sisi lain, Koh Afuk (Chew Kin Wah) mendesak agar Yohan (Dion Wiyoko) dan Ayu (Adinia Wirasti) segera memiliki anak.
Ide cerita film ini dibuat berdasarkan pada realitas etnis Tionghoa saat anak beranjak dewasa, kuliah yang tinggi, mirisnya ujung-ujungnya bekerja di toko orang tuanya sendiri.
Film tersebut menceritakan tentang idola Jepang bernama Naomi yang meninggal dunia. Jenazah Naomi lantas diperebutkan ayah dan ibunya. Ibu Naomi yang beragama Buddha meyakinkan bahwa putrinya sering pergi ke kuil bersamanya sejak berusia 17 tahun. Ayah Naomi tak mau kalah. Sebagai seorang muslim, ayah Naomi ingin jenazah putrinya dikuburkan dengan cara dikafani.
Sebagai bukti, ayah Naomi memperlihatkan KTP putrinya. KTP Indonesia atas nama Naomi Takehashi menerangkan agamanya adalah Islam. Namun ibu Naomi tak merasa putrinya pernah menjadi Warga Negara Indonesia. Perdebatan tersebut membuat biksu menolak untuk memakamkan jenazah Naomi.
Kiran spends her youth dedicated to serving her community and religious figures she deeply respects. However, after experiencing multiple losses and betrayals, she decides to break away from her faith, taking control of her own thoughts and body in a rebellious act. She then chooses to take even bigger risks, exposing herself to greater danger.[1]
Almarhum adalah film horor Indonesia tahun 2025 yang disutradarai oleh Adhe Dharmastriya. Film produksi Unlimited Production serta A&Z Films ini dibintangi oleh Ratu Sofya, Dimas Aditya, dan Rukman Rosadi. Almarhum tayang perdana di bioskop pada tanggal 9 Januari 2025.[1]
3 bersaudara, Saipul (Gading Marten), Jamal (Tarra Budiman), dan Marwan (Fatih Unru) terpaksa akur kembali untuk melunasi hutang tagihan rumah sakit ayahnya. Dengan modal nekad, mereka memutuskan untuk mencuri TV di sebuah rumah kosong. Sampai tiba-tiba pemilik rumah yang ternyata seorang gembong mafia pulang. Kepanikan memuncak, sekarang mereka bukan hanya menjadi pelaku pencurian, tapi menjadi saksi mata peristiwa mencengangkan
Film ini bermula ketika Echa (Erika Carlina) dan Ariel (Emir Mahira), sepasang suami istri yang tengah mengalami kerenggangan dalam hubungan rumah tangga mereka. Di tengah dinginnya hubungan, Echa menemukan kebahagiaan dalam mimpinya bersama pria tampan. Diketahui, pria tersebut ternyata jelmaan Jin Dasim, Jin penghancur rumah tangga. Saat mencoba rujuk, mereka harus menghadapi banyak teror yang mengancam nyawa. Echa dan Ariel pun harus mencari cara untuk membebaskan diri dari belenggu gelap yang menghantui pernikahan mereka sebelum semuanya terlambat.
Anika tries to make her husband, Arman, fall in love while Arman has not yet let go of his late wife, Leila. Can Anika survive and compete with someone who is no longer alive?
Kisah Tanah Jawa: Pocong Gundul adalah film horor Indonesia yang dirilis pada 21 September 2023. Film ini disutradarai oleh Awi Suryadi, yang sebelumnya dikenal melalui film horor seperti KKN di Desa Penari dan Danur. Cerita film ini diadaptasi dari kisah nyata Hari Kurniawan, yang dikenal sebagai Om Hao, seorang praktisi retrokognisi dan konten kreator di kanal YouTube Kisah Tanah Jawa.
Hao (Deva Mahenra) memiliki kemampuan retrokognisi, yaitu kemampuan untuk melihat kejadian-kejadian masa lalu. Suatu hari, ia diminta oleh Sari (Nayla Denny Purnama), seorang siswi SMK, untuk membantu menyelamatkannya dari teror Pocong Gundul, sosok hantu tanpa rambut yang telah menculiknya. Bersama sahabatnya, Rida (Della Dartyan), Hao berhasil menyelamatkan Sari. Namun, tindakan tersebut justru memicu kemarahan Pocong Gundul dan mengancam keselamatan mereka. Melalui kemampuannya, Hao menyelidiki masa lalu Pocong Gundul dan menemukan bahwa ia dulunya adalah Walisdi (Iwa K.), seorang dukun hitam yang melakukan ritual berbahaya yang mengubahnya menjadi sosok hantu tersebut. Kini, Hao berusaha menghentikan teror Pocong Gundul yang terus mengancam nyawa.
Pemeran Utama Deva Mahenra sebagai Hao Della Dartyan sebagai Rida, Iwa K. sebagai Walisdi/Pocong Gundul, Nayla Denny Purnama sebagai Sari
Dengan durasi 1 jam 47 menit, film ini menawarkan pengalaman horor yang menegangkan dan penuh misteri. Jika Anda penggemar film horor Indonesia, Kisah Tanah Jawa: Pocong Gundul layak untuk ditonton.
Film Arwah Goyang Jupe-Depe (2011), sebelumnya berjudul Arwah Goyang Karawang, adalah sebuah film horor Indonesia yang disutradarai oleh Helfi Kardit dan dibintangi oleh Julia Perez (Jupe) dan Dewi Perssik (Depe). Film ini mengangkat kisah persaingan antara dua penari jaipong yang berebut menjadi primadona di sebuah klub malam.
Lilis (Julia Perez) kembali menjadi penari jaipong di klub "Bintang Kejora" setelah pernikahannya dengan Aji (Erlando) mengalami masalah ekonomi. Kembalinya Lilis mengancam posisi Neneng (Dewi Perssik), penari utama yang merasa tersaingi. Persaingan mereka memunculkan kejadian-kejadian misterius dan supranatural di sekitar mereka. Film ini menampilkan elemen horor yang bercampur dengan sensualitas dan konflik antar karakter.
Film ini menuai kontroversi sejak awal rilis, terutama karena perseteruan antara Julia Perez dan Dewi Perssik yang diklaim sebagai bagian dari promosi film. Selain itu, penggunaan nama "Karawang" dalam judul film mendapat protes dari masyarakat setempat yang merasa citra daerah mereka tercemar. Sebagai respons, judul film diubah menjadi Arwah Goyang Jupe-Depe pada 16 Februari 2011, meskipun isi cerita tetap tidak berubah.
Meskipun kontroversial, film ini berhasil menarik perhatian penonton dan mencapai lebih dari 500.000 penonton pada minggu ketiga penayangannya. Namun, kritikus menilai film ini lebih mengedepankan unsur sensualitas dan konflik pribadi antara pemeran utama daripada kekuatan cerita atau elemen horor yang efektif. Beberapa kritikus bahkan menyebut film ini sebagai bentuk eksploitasi tanpa substansi yang berarti.
Secara keseluruhan, Arwah Goyang Jupe-Depe adalah contoh film yang memanfaatkan sensasi dan kontroversi untuk menarik perhatian penonton, meskipun kualitas cerita dan eksekusinya mendapat kritik tajam.
Sinopsis Singkat:
Bercerita tentang seorang pendekar yang berusaha menumpas manusia kera yang telah meresahkan warga desa dengan meminta tumbal satu wanita setiap tahunnya.
Sinopsis Lengkap:
Sebuah dusun dilanda kecemasan karena munculnya manusia kera dan hilangnya delapan pendekar yang menguasai dusun itu. Manusia kera tadi menuntut tumbal satu perawan setiap tahun. Datanglah kemudian seorang pendekar, Jaka Lelana (Sutrisno Wijaya). Pada awalnya kedatangannya dicurigai penduduk desa, hingga ia menghindar. Setelah keadaan krisis memuncak, Jaka diundang datang lagi. Pertarungan mati-matian terjadi. Jaka menaklukan dulu delapan pendekar yang "hilang" di awal kisah, yang ternyata pengikut manusia kera. Sedang manusia kera itu sendiri adalah salah seorang penduduk desa yang gila kuasa dan maniak seks.
Negara & Tanggal Rilis: Indonesia, -
Klasifikasi: 17+
Bahasa: Bahasa Indonesia
Warna: Berwarna
Status: Selesai / Rilis
Film Pemukiman Setan (2024) adalah film horor aksi fantasi Indonesia yang disutradarai oleh Charles Gozali, dikenal lewat film Qodrat (2022). Film ini diproduksi oleh Magma Entertainment dan Rapi Films, serta tayang perdana di bioskop Indonesia pada 25 Januari 2024.
Alin (Maudy Effrosina) adalah seorang wanita muda yang mengalami trauma akibat kekerasan dalam keluarga dan kini harus menghidupi adiknya setelah orang tua mereka meninggal. Terhimpit utang warisan ayahnya, Alin bergabung dengan tiga temannya—Ghani (Bhisma Mulia), Fitrah (Daffa Wardhana), dan Zia (Ashira Zamita)—untuk merampok sebuah rumah tua di perkampungan terpencil yang konon menyimpan barang-barang antik berharga .
Namun, saat berada di dalam rumah tersebut, mereka menemukan Sukma (Adinda Thomas), seorang wanita yang terpasung hidup-hidup. Mereka memutuskan untuk membebaskannya, tanpa mengetahui bahwa tindakan tersebut akan membebaskan kutukan jahat yang mengancam jiwa mereka .
Teror mistis semakin intens setelah mereka bertemu dengan Urip Mahesworo (Teuku Rifnu Wikana), seorang paranormal yang juga terjebak di rumah tersebut. Bersama-sama, mereka berusaha mengungkap rahasia kelam rumah itu dan bertahan hidup dari ancaman yang semakin mendekat .
Pemeran Utama Maudy Effrosina sebagai Alin, Adinda Thomas sebagai Sukma, Bhisma Mulia sebagai Ghani, Daffa Wardhana sebagai Fitrah, Ashira Zamita sebagai Zia, Teuku Rifnu Wikana sebagai Urip Mahesworo
Film ini berdurasi sekitar 1 jam 35 menit dan hanya disarankan untuk penonton berusia 17 tahun ke atas karena mengandung unsur kekerasan dan teror mistis yang intens .
Jika Anda penggemar film horor yang memadukan elemen aksi dan fantasi, Pemukiman Setan bisa menjadi pilihan menarik untuk ditonton.
Film Kuyang: Sekutu Iblis yang Selalu Mengintai (2024) adalah film horor Indonesia yang diadaptasi dari novel karya Achmad Benbela. Disutradarai oleh Yongki Ongestu, film ini mengangkat legenda mistis dari Kalimantan, khususnya tentang makhluk hantu bernama Kuyang. Film ini pertama kali tayang di bioskop pada 7 Maret 2024.
Bimo (Dimas Aditya), seorang pria muda yang baru menikah dengan Sriatun (Alyssa Abidin), memutuskan untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) demi masa depan yang lebih baik. Ia ditugaskan sebagai guru di sebuah desa terpencil di Kalimantan dan membawa serta istrinya yang tengah hamil. Setibanya di Desa Muara Tapah, mereka mulai mengalami kejadian-kejadian aneh yang mengarah pada kehadiran makhluk mistis Kuyang. Kuyang, yang dipercaya sebagai hantu wanita penganut ilmu hitam yang dapat melepaskan kepala dari tubuhnya, mengincar Sriatun sebagai tumbal untuk bayinya. Bimo berusaha melindungi keluarganya dengan menghadapi teror tersebut, namun kekuatan Kuyang semakin menguat dan menghalangi rencana mereka untuk pergi dari desa tersebut .
Pemeran Utama Dimas Aditya sebagai Bimo, Alyssa Abidin sebagai Sriatun, Putri Ayudya sebagai Mina Uwe, Elly D. Luthan sebagai Tambi Nyai, Egy Fedly sebagai Bue Alang, Totos Rasiti sebagai Kasno, Andri Mashadi sebagai Tingen .
Film ini menampilkan transportasi khas Kalimantan, yaitu klotok, yang digunakan oleh Bimo dan Sriatun untuk menjelajahi desa .
Visualisasi Kuyang dalam film ini digarap dengan detail dan efek visual yang memukau, memberikan pengalaman horor yang berbeda dari film sejenis .
Kuyang menawarkan pengalaman menonton horor yang menggabungkan elemen supranatural dengan kearifan lokal Kalimantan, menjadikannya pilihan menarik bagi penggemar genre horor.
Sinopsis Singkat:
Cerita tentang dua keluarga yang telah bermusuhan dan menjadi musuh bebuyutan. Tidak hanya Jaim dan Rais saja, namun seluruh anggota keluarga masing masing saling bermusuhan.
Sinopsis Lengkap:
Jaim (Benyamin S.) dan Rais (Mansjur Sjah), bertetangga dan bekerja di penggergajian kayu. Namun, dua orang ini selalu bertengkar dan berkelahi. Anak dan istrinya juga ikut-ikutan. Karena pertengkaran itu pula Jaim dan Rais dikeluarkan dari pekerjaan. Jaim sempat jadi tukang rujak bebek, sementara istri Rais jadi tukang jamu. Pertengkaran yang terus-menerus dari dua keluarga melarat ini (dilukiskan pula peran tukang kredit dalam kehidupan keluarga Jaim), pada puncaknya membuat rumah mereka kebakaran. Dan pak RT (Hamid Arief), yang kebetulan menjadi panitia pemberangkatan transmigran ke Lampung, memberangkatkan mereka ke daerah transmigrasi itu.
Negara & Tanggal Rilis: Indonesia, -
Klasifikasi: 17+
Bahasa: Bahasa Indonesia
Warna: Berwarna
Status: Selesai / Rilis
Film Mau Jadi Apa? (2017) adalah sebuah drama komedi Indonesia yang disutradarai oleh Soleh Solihun dan Monty Tiwa. Film ini terinspirasi dari pengalaman pribadi Soleh semasa kuliah di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran pada akhir 1990-an hingga awal 2000-an. Soleh tidak hanya berperan sebagai sutradara, tetapi juga sebagai pemeran utama, menggambarkan masa-masa penuh kegalauan dan pencarian jati diri di kampus yang terpencil di Jatinangor
Pada tahun 1997, Soleh Solihun (diperankan oleh Soleh Solihun) memasuki Universitas Padjadjaran. Namun, ia merasa ragu dengan pilihannya karena kondisi kampus yang gersang dan lokasinya yang jauh dari mana-mana. Bersama teman-temannya—Lukman (Boris Bokir), Marsyel (Adjis Doaibu), Eko (Awwe), Fey (Anggika Bolsterli), dan Syarif (Ricky Wattimena)—Soleh mendirikan sebuah majalah kampus alternatif bernama Karung Goni, yang merupakan singkatan dari "Kabar, Ungkapan, Gosip, dan Opini". Majalah ini mengangkat topik ringan seperti musik, film, olahraga, dan gosip percintaan antar mahasiswa.
Namun, perjalanan mereka tidak mudah. Mereka harus menghadapi cibiran dari tim Fakta Jatinangor, majalah kampus yang lebih serius dan dipimpin oleh Panji (Ronal Surapradja), yang telah mendominasi kampus sebelumnya. Selain itu, Soleh juga berusaha merebut hati Ros (Aurelie Moeremans), seorang mahasiswi cantik yang telah membuatnya jatuh cinta sejak ospek .
Film ini berhasil menghadirkan nuansa tahun 1990-an melalui pemilihan lagu-lagu populer era tersebut. Lagu-lagu dari grup musik seperti Slank, Naif, PAS Band, dan Pure Saturday turut mengisi soundtrack film ini, memperkuat atmosfer nostalgia bagi penonton yang pernah merasakan masa-masa tersebut
Ronggeng Kematian adalah film horor Indonesia yang dirilis pada 28 Maret 2024, disutradarai oleh Verdi Solaiman dan diproduksi oleh Clock Work Films. Film ini diadaptasi dari novel Ronggeng Pembalasan Sulastri karya Arumi E dan Sukhdev Singh, yang diterbitkan pada tahun 2020.
Berlatar di Desa Mangunsari, Jawa Tengah, film ini mengikuti kisah Sulastri (Cindy Nirmala), seorang penari ronggeng yang sangat dihormati. Suatu malam, Sulastri ditugaskan untuk menari dalam acara tradisi desa yang dihadiri oleh mahasiswa KKN. Namun, di tengah pertunjukan, ia menjadi korban tindakan keji yang mengubah hidupnya. Setelah kejadian tragis tersebut, Sulastri bersumpah untuk membalas dendam atas apa yang dialaminya.
Tujuh tahun kemudian, empat pemuda—Adit (Revaldo), Ricky (Krisjiana Baharudin), Yudi (Dito Darmawan), dan Aksan (Allan Dastan)—menerima undangan untuk kembali ke desa tersebut. Mereka berharap untuk merayakan keberhasilan pembangunan kincir angin untuk irigasi desa. Namun, kedatangan mereka membawa teror baru ketika mereka bertemu dengan Larasati (Claresta Taufan), yang dirasuki oleh roh Sulastri. Teror dan kematian mulai menghantui mereka, dan mereka harus menghadapi kutukan yang ditinggalkan oleh Sulastri.
Pemeran Utama Cindy Nirmala sebagai Sulastri, Claresta Taufan sebagai Larasati, Revaldo sebagai Adit, Krisjiana Baharudin sebagai Ricky, Dito Darmawan sebagai Yudi, Allan Dastan sebagai Aksan, Chicco Kurniawan sebagai Hadi, Elang El Gibran sebagai Imam, Nungky Kusumastuti sebagai Bu Menur
Film ini menggabungkan elemen budaya tradisional Indonesia dengan unsur horor, menampilkan tarian ronggeng sebagai bagian integral dari cerita.
Jika Anda menyukai film horor dengan sentuhan budaya lokal dan cerita balas dendam yang mencekam, Ronggeng Kematian bisa menjadi pilihan yang menarik untuk ditonton.(jabarekspres.com)
Film horor Indonesia berjudul Menjelang Ajal tayang perdana pada 30 April 2024. Disutradarai oleh Hadrah Daeng Ratu, film ini terinspirasi dari kisah nyata dan mengangkat tema pesugihan yang berujung malapetaka .
Cerita berfokus pada Sekar (diperankan oleh Shareefa Daanish), seorang ibu yang berjuang menghidupi tiga anaknya dengan membuka warung makan. Untuk menarik pelanggan, Sekar meminta bantuan seorang dukun bernama Mak Ambar (Dewi Pakis) yang memberinya jimat merah sebagai penglaris. Awalnya, usaha Sekar berkembang pesat, namun makanan yang disajikan mulai cepat basi dan berbau busuk. Setelah mengetahui bahwa Mak Ambar telah meninggal dunia, Sekar menghadapi teror gaib dari jin yang sebelumnya membantunya, yang kini menuntut nyawa .(kaltenglima.com, Orami, Narasi Tv, Tempo)
Ketiga anak Sekar—Dani (Daffa Wardhana), Ratna (Caitlin Halderman), dan Dodi (Shakeel Fauzi Aisy)—berusaha mencari bantuan dari orang pintar untuk menyelamatkan ibunya. Namun, upaya mereka justru membawa ancaman bagi keselamatan keluarga mereka
Film ini menyampaikan pesan bahwa menggunakan cara-cara tidak benar, seperti pesugihan, untuk menyelesaikan masalah hidup dapat membawa konsekuensi yang fatal. Sutradara Hadrah Daeng Ratu berharap penonton dapat mengambil pelajaran dari kisah ini dan menghindari jalan pintas yang bertentangan dengan ajaran agama .
Sinopsis Singkat:
Rafiq, seorang penggembala di desa yang gemar bernyanyi berkenalan dengan Santi, penyanyi terkenal yang sedang berlibur di desanya. Santi membujuk Prana, manajernya untuk mengorbitkan Rafiq di kota. Namun karena cemburu pada Rafiq yang berhasil mendapatkan Santi, maka Prana berbuat nekad dengan berusaha mencelakakan Rafiq.
Sinopsis Lengkap:
Rafiq (A. Rafiq), penggembala domba di desa, gemar menyanyi. Suaranya selalu terdengar di perkampungan dan persawahan. Hal ini menarik perhatian Santi (Dana Christina), penyanyi terkenal yang sedang berlibur ke desa itu. Perkenalan ini membuat Santi bersimpati dan jatuh cinta. Ia mengajak Rafiq ke kota. Rafiq baru mau memenuhi permintaan itu, ketika adiknya Ratih (Ferry Soraya), mau bunuh diri karena patah hati. Keteguhan Santi mendesak manajernya Prana (Robby Sugara) membuka jalan Rafiq untuk meniti karier menyanyi dengan serius di kota. Hubungan Rafiq-Santi tidak mulus begitu saja. Prana yang sudah lama merindukan cinta Santi tapi tak kesampaian, berbuat nekad. Anak buahnya diperintahkan mencelakakan Rafiq, tapi nasib masih baik. Rafiq terluka tapi tak tewas. Yang tewas justru ayah Santi, yang dibunuh komplotan Prana. Rafiq yang dicurigai. Akhirnya terbukti Rafiq tak bersalah, sementara Prana sendiri mati tersengat arus listrik di panggung pertunjukan, saat berencana membunuh Rafiq. Sepanjang film dipenuhi lagu dangdut bertema cinta, seperti "Pandangan Pertama", yang mempopulerkan nama Rafiq sebagai penyanyi dangdut, "Milikku", "Kehancuran" dll.
Negara & Tanggal Rilis: Indonesia, -
Klasifikasi: 17+
Bahasa: Bahasa Indonesia
Warna: Berwarna
Status: Selesai / Rilis