Film Movie
Sub Category
Sinopsis Singkat:
Kehidupan bertetangga antara Benyamin dengan Mimin, yang sering ribut, karena Mimin merasa terganggu karena suara bising yang disebabkan oleh suara latihan lenong. Kisah cinta juga turut mewarnai kehidupan Benyamin. Yang naksir Ellya namun tidak direstui oleh sang ayah, yang menganggap pekerjaan sebagai pemain lenong rendah.
Sinopsis Lengkap:
Benyamin, tukang binatu dan pemain lenong, bertetangga dengan Mimin (Aminah Cendrakasih), janda yang hidup dengan adiknya Aida (Aida Mustapha). Kegiatan latihan lenong yang bising itu membuat dua tetangga tadi sering bertengkar meski lalu damai. Sementara itu Benyamin jatuh cinta pada Ellya (Ellya Khadam), perawan tua anak pak Hamid, pemilik rumah kontrakan tempat Benyamin tinggal. Hubungan ini tak disetujui pak Hamid yang menganggap pemain lenong rendah martabatnya. Ketika pak Hamid mulai naksir Mimin, maka Benyamin menggunakan hal itu sebagai senjata untuk melunakkan hati pak Hamid.
Negara & Tanggal Rilis: Indonesia, -
Klasifikasi: 17+
Bahasa: Bahasa Indonesia
Warna: Berwarna
Status: Selesai / Rilis
HASIL REMASTER SENDIRI
Pokoknya ini Pelem keren Jet Li jadi detectiv capek nulis sipnosisnya
HASIL REMASTER SENDIRI bantu subscribe
pokoknya film action berantem capek nulis sipnosis
Dahulu kala, Iblis merajalela di Negeri Timur. Master Tang, yang merupakan murid kedua Buddha Rulai di kehidupan sebelumnya, bersumpah kepada Kuil Leiyin di Barat untuk mengambil kitab suci guna memurnikan wilayah Timur.
Ketika Vick mendapat kesempatan untuk memulai hidupnya lagi sebagai seorang logger, dia harus menyelamatkan teman-temannya dengan memulai petualangan melintasi ruang dan waktu.
Saur Sepuh III: Kembang Gunung Lawu adalah film aksi laga fiksi kolosal tahun 1990 dari Indonesia yang disutradarai oleh ImamTantowi dan dibintangi oleh Elly Ermawati dan Fendy Pradana.
Zia kembali dari kota untuk menghadiri pemakaman ibunya, meskipun kakeknya, Danang, melarangnya. Dia ingin tahu misteri hilangnya ayahnya dan mengungkap sejarah kelam keluarganya.
Hasil Remaster Sendiri jadi Bantu Subscribe
Mak (Mario Maurer) untuk berperang di awal Dinasti Rattanakosin. Ia menyelamatkan nyawa Ter (Freud-Nattapong Chartpong), Puak (Pongsathorn Jongwilas), Shin (Auttarut Kongrasri) dan Aey (Kantapat Permpoompatcharasook) dan mereka menjadi teman dekat. Setelah perang berakhir Mak mengundang keempat temannya ke rumahnya di kota Phra Khanong dan memperkenalkan mereka pada istrinya yang cantik Nak (Davika Hoorne) dan putranya yang baru lahir Dang. Rumor berhembus tentang Nak yang meninggal saat melahirkan Dang yang juga meninggal. Sumber rumor itu ialah Aunty Priak, pemilik toko minuman keras lokal yang beberapa hari kemudian ditemukan tewas mengambang di sungai. Keempat teman Mak merasa sudah waktunya mereka mempertaruhkan nyawa mereka dan memberitahu Mak kemungkinan telah meninggalnya Nak dan Dang yang kini berkeliaran sebagai hantu. Mak harus memilih cinta atau kenyataan.
"Tak Sempurna" adalah film Indonesia yang dirilis pada tahun 2013. Film ini disutradarai oleh Herman Kumala Panca dan diproduksi oleh Putaar Production serta Cineprime Pictures. Beberapa pemeran utama dalam film ini antara lain Derry Neo, G-voiz, Dallas Pratama, Tya Arifin, Iwa K, Sania, Norman Akyuwen, dan Mathias Muchus.
Cerita film ini berfokus pada tiga sahabat—Dey (Derry Neo), Ba'on (G-voiz), dan Sabun (Dallas Pratama)—yang tinggal di kawasan marjinal di Jakarta. Dey dikenal pemberani, Ba'on tidak bisa bicara karena lidahnya terpotong, dan Sabun adalah pemuda alim. Mereka terlibat dalam aktivitas ilegal seperti penjualan ganja dan DVD bajakan. Suatu hari, Ba'on menolong Mel (Tya Arifin), seorang model dan bintang televisi, yang nyaris dirampok. Pertemuan ini membawa mereka ke dalam situasi berbahaya yang melibatkan perampok, pejabat transportasi bernama Iwa (Iwa K), dan istrinya, Bu Yamin (Sania).
Film ini juga dikenal dengan judul alternatif "King of Rock City" dan pernah ditayangkan di ASEAN Film Festival 2015 di Bangkok, Thailand. citeturn0search7 Meskipun menghadirkan plot yang kompleks, film ini berhasil menyajikan dialog-dialog yang menarik dan iringan musik hip hop yang asyik, memberikan pengalaman menonton yang unik.
Wanita Harimau (Santet II) adalah film Indonesia tahun 1990 dengan disutradarai oleh Sisworo Gautama dan dibintangi oleh Suzanna dan Jeffry Waworuntu.
Ini lanjutan kisah Katemi (Suzanna), wanita berilmu santet yang telah insyaf, namun kembali berbuat jahat karena bujukan roh gurunya, Nyi Loreng (Rina Hassim), yang mempunyai dendam terhadap kiai muda Ahmad Pramuja (Jeffry Waworuntu). Sedangkan Ahmad Pramuja sesungguhnya malah bersimpati pada Katemi dan bertekad menyadarkan wnita cantik itu. Lalu ada pula seorang pemuda bernama Brahma (I Gusti Jagat Karana) yang bertekad mengakhiri sepak terjang Katemi mengganggu penduduk, tetapi ia tidak berhasil menandingi kesaktian wanita santet itu, hingga ia menemui ajalnya. Kiai Ahmad dalam usaha menyadarkan Katemi, terpaksa bertempur melawan murid Nyi Loreng itu, yang mengakibatkan Katemi nyaris tewas namun diselamatkan Kiai Ahmad dan dijadikan manusia normal. "(referensi JB Kristanto, katalog film Indonesia 1926-1995, PT Grafiasri Mukti,Jakarta, 1995 hal 361)
Sudah Di Upload Tapi di hapus sepihak situs ini haduuh
Flora memiliki empat ekor anak burung lucu, Bobby, Chip, Duri dan Jack, yang sering menjalani serangkaian petualangan seru bersama-sama di dalam hutan untuk mempelajari berbagai hal menarik.
Film ini mengisahkan tentang seorang perempuan yang terlibat dalam aliran sesat yang membuat resah masyarakat. Youtuber Ria Ricis turut ambil bagian dalam penokohan di dalamnya. FilmThaghut merupakan karya sutradara Bobby Prasetyo
Santet I: Ilmu Pelebur Nyawa adalah film horor dari Indonesia yang dirilis tahun 1989 dengan sutradara bernam Naryono Prayitno dan dibintangi oleh Suzanna dan Jagat Karana.
Karena istrinya sakit-sakitan, Bisman (Jagat Karana) melirik Katemi (Suzanna). Untuk mendapat Katemi, Bisman membunuh istrinya dan menghasut penduduk bahwa yang membunuh istrinya adalah Sarma (Novie Chandra), suami Katemi. Penduduk terhasut dan Sarma dibunuh. Katemi sempat melarikan diri, tetapi terperosok dalam gua yang dihuni Nyi Angker (Joice Erna). Katemi lalu jadi murid Nyi Angker. Bisman kemudian merebut kedudukan kepala desa. Setelah jadi kepala desa, Bisman memerintahkan warga mencari Katemi. Anak kepala desa lama, Achmad (Jeffry Waworuntu), yang baru pulang dari berguru di pesantren, ikut mencari. Katemi ditemukan dan diserahkan pada Bisman. Saat itulah Katemi yang sudah punya ilmu sihir, membalas dan kemudian meninggalkannya. Dari jauh Katemi terus menjalankan ilmu santetnya. Achmad lalu membujuk Katemi supaya meninggalkan ilmu sesat. Katemi mau, tetapi Nyi angker tak rela. Achmad berhasil menaklukkan Nyi Angker.
Sangkuriang adalah film Indonesia tahun 1982 dengan disutradarai oleh Sisworo Gautama dan dibintangi oleh Suzanna dan Clift Sangra. Film ini diangkat dari legenda Jawa Barat, yaitu asal usul terjadinya gunung Tangkuban Perahu.
Karena malas mengambil teropong benangnya yang jatuh, Dayang Sumbi (Suzanna) mengucap: kalau ada yang membantu mengambilkan teropong, maka akan dijadikan suami. Ternyata Lengser (Baun Gazali), pegawai kerajaan, yang mengambilkan. Maka ayah Sumbi, Raja Prabangkara (Ratno Timoer), yang playboy, marah ketika mendengar Dayang Sumbi nhamil. Lengser jadi anjing ketika diumpat raja. Sumbi diusir ke hutan. Lahirlah Jaka Sona (Ryan Hidayat), yang selalu ditemani Tumang, anjing, ayahnya yang tidak dikenalinnya. Ketika Sumbi minta hati manjangan, Jaka mencarikan. Karena kesal tidak dapat menjangan, ia takut-takuti Tumang. Panah melesat, Tumang tewas dan kembali jadi manusia. Ia paksa hatinya diambil Jaka dan diserahkan pada Sumbi. Ketika tahu Tumang tewas, Sumbi marah dan mengusir Jaka, yang lalu bernaung di sebuah gua. di sinilah ia mendengar suara gaib, bertapa sembilan tahun, mendapat kesaktian dan berubah menjadi Sangkuriang (Clift Sangra). Ia lalu turun gunung membantu rakyat yang ditindas Prabangkara yang sebenarnya kakeknya sendiri. Ibunya hanya ditemui kuburannya dan Sangkuriang harus berhadapan dengan raja dan para prajuritnya. Waktu menghindar dari kejaran para prajurit, ia bertemu dengan wanita yang mengaku bernama Larasati (Suzanna) yang mirip dengan Sumbi. Mereka saling jatuh cinta, tetapi lalu Larasati alias Sumbi yang menyamar untuk menghindar dari pencarian ayahnya, mengenali Sangkuriang itu anaknya dari bekas luka di kepalanya. Dikatakanlah siapa dirinya sebenarnya, tetapi Sangkuriang tidak mau tahu, karena Sumbi tidak mau mengatakan siapa ayahnya ketika didesak. Maka ketika Sangkuriang tetap mendesak untuk kawin, Sumbi memberi syarat: membendung Citarum, membuat danau dan membangun perahu. Syarat dipenuhi bahkan sambil berduel dengan Prabangkara di tengah usahannya itu. Prabangkara tewas. Usaha penyadaran Sumbi tetap tidak berhasil. Sangkuriang tetap ngotot mengajak kawin. Ketika Sumbi hendak dicium, tiba-tiba berubah jadi bunga. Sangkuriang menyesal. Perahu yang sudah jadi ditendang dan jadi gunung Tangkuban Perahu.
Sinopsis Singkat:
Pasangan pendekar muda Rawing dan Saraswati yang dinikahkan Ki Debleng digoyahkan oleh seorang wanita yang mengaku mengandung bayi Rawing dan Rawing tidak mengakuinya. Saraswati yang juga sedang mengandung melarikan diri dan memperdalami ilmunya dengan Dewi Pengantin. Kartika yang meminta bantuan Ki Rembong, akhirnya bertarung dengan Rawing dan Saraswati dengan Ki Rembong dan mereka berhasil mengalahkannya.
Sinopsis Lengkap:
Ki Debleng (Eddy S. Jonathan) dan istrinya mengawinkan murid masing-masing, Rawing (Barry Prima) dan Saraswati (Corry D. D. Afrianti). Tapi, rumah tangga pasangan pendekar muda ini tergoyahkan oleh kehadiran Kartika yang mengaku mengandung bayi Rawing dalam rahimnya. Rawing tak mengaku. Saraswati, yang juga sedang mengandung, melarikan diri dan memperdalam ilmu pada pendekar cambuk emas, Dewi Pengantin (Yohana Alexandra). Sedang Kartika minta bantuan Ki Rembong (Mansyur Syahdan) yang memimpin kelompok Uharani, pengacau keamanan dunia persilatan. Dewi Pengantin yang tak menyukai sepak terjang Ki Rembong, menurunkan ilmunya pada Rawing dan Saraswati. Dengan tambahan ilmu itu, sepasang pendekar muda ini berhasil mengalahkan Ki Rembong dan komplotannya.
Negara & Tanggal Rilis: Indonesia, -
Klasifikasi: 17+
Bahasa: Bahasa Indonesia
Warna: Berwarna
Status: Selesai / Rilis
Sinopsis Singkat:
Gobang yang telah menjadi pemuda saleh pulang kampung hanya untuk menemukan bahwa orang tuanya sudah meninggal dan kakaknya menghilang. Ia juga menjadi tertuduh pembunuhan seorang centeng yang dilakukan oleh seorang pendekar bertopeng. Maka Gobang kemudian mencari pendekar bertopeng tersebut dan berkelahi dengannya.
Sinopsis Lengkap:
Gobang (E. K. Soemadinata) berubah jadi pemuda saleh dan pulang kampung. Orangtuanya ditemuinya sudah meninggal, sementara kakaknya hilang. Suatu saat seorang centeng terbunuh pendekar bertopeng. Gobang dituduh pembunuhnya. Tuduhan ini bisa ditangkis guru silat Gobang yang kebetulan datang ke kampung itu. Gobang lalu mencari pendekar bertopeng dan berkelahi. Pendekar itu terluka. Ternyata dia adalah kakaknya sendiri yang hilang. Diberitahukan bahwa kematian orangtua mereka adalah ulah centeng dan majikan centeng itu.
Negara & Tanggal Rilis: Indonesia, -
Klasifikasi: 17+
Bahasa: Bahasa Indonesia
Warna: Berwarna
Status: Selesai / Rilis
Sang Pencerah adalah film drama tahun 2010 yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo berdasarkan kisah nyata tentang pendiri Muhammadiyah, Ahmad Dahlan. Film ini dibintangi oleh Lukman Sardi sebagai Ahmad Dahlan, Muhammad Ihsan Tarore sebagai Ahmad Dahlan Muda, dan Zaskia Adya Mecca sebagai Nyai Ahmad Dahlan. Film ini juga menjadi bukti bahwa Muhammadiyah adalah organisasi islam yang mengikuti Al-quran dan Al hadits dan menjadikan Muhammadiyah sebagai ormas terbesar urutan pertama di Indonesia dan didunia.
Film ini menjadikan sejarah sebagai pelajaran pada masa kini tentang toleransi, koeksistensi (bekerjasama dengan yang berbeda keyakinan), kekerasan berbalut agama, dan semangat perubahan yang kurang. Sang Pencerah mengungkapkan sosok pahlawan nasional itu dari sisi yang tidak banyak diketahui publik. Selain mendirikan organisasi Islam Muhammadiyah, lelaki tegas pendirian itu juga dimunculkan sebagai pembaharu Islam di Indonesia. Ia memperkenalkan wajah Islam yang modern, terbuka, serta rasional. Versi novel kisah ini ditulis Akmal Nasery Basral berdasarkan cerita dan skenario film yang dibuat sutradara Hanung Bramantyo.
Pengkhianatan G30S/PKI adalah film dokumenter-drama Indonesia tahun 1984 yang disutradarai oleh Arifin C. Noer. Film ini menggambarkan peristiwa Gerakan 30 September 1965 (G30S) dan menampilkan pandangan resmi pemerintah Orde Baru tentang kudeta yang diduga dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI).
Film ini berlatar belakang situasi Indonesia yang sedang mengalami gejolak politik dan ekonomi pada tahun 1965. Dikisahkan bahwa PKI, yang semakin kuat, merencanakan kudeta dengan menculik dan membunuh tujuh jenderal Angkatan Darat. Para jenderal tersebut diculik dari rumah mereka pada malam 30 September hingga 1 Oktober 1965. Beberapa di antaranya dibunuh di tempat, sementara yang lain dibawa ke Lubang Buaya, sebuah area di Jakarta Timur, di mana mereka disiksa dan dibunuh. Jenazah para jenderal kemudian ditemukan di sebuah sumur tua di Lubang Buaya. Setelah itu, Mayor Jenderal Soeharto mengambil alih komando Angkatan Darat, menumpas gerakan tersebut, dan menuduh PKI sebagai dalang di balik kudeta tersebut.
Film ini diproduksi oleh Perum Produksi Film Negara dengan anggaran sekitar Rp800 juta dan memakan waktu produksi selama dua tahun. Film ini digunakan sebagai alat propaganda oleh pemerintah Orde Baru untuk menanamkan pandangan resmi tentang peristiwa G30S/PKI. Selama masa Orde Baru, film ini ditayangkan setiap tahun pada tanggal 30 September di stasiun televisi nasional dan diwajibkan untuk ditonton oleh siswa sekolah.
Pemeran Utama: Amoroso Katamsi sebagai Mayor Jenderal Soeharto, Umar Kayam sebagai Presiden Soekarno, Syubah Asa sebagai D.N. Aidit
Setelah jatuhnya rezim Soeharto pada tahun 1998, penayangan wajib film ini dihentikan, dan kebenaran sejarah yang digambarkan dalam film mulai dipertanyakan. Beberapa penelitian dan film dokumenter lain, seperti The Act of Killing dan The Look of Silence, memberikan perspektif berbeda tentang peristiwa 1965 dan dampaknya terhadap masyarakat Indonesia.
Film ini menceritakan tentang penyanyi kenamaan Indonesia Glenn Fredly hingga akhir hidup nya.