Latest videos
Saat upacara akhir semester berlangsung di gedung olahraga, Hikaru berjalan pelan di lorong sekolah yang kosong, seolah mengenang masa-masa indahnya. Namun, ia tiba-tiba dihadang Asako, yang bertanya, "Kau bukan 'Hikaru', kan?"—mengungkapkan bahwa ia pernah menyaksikan Hikaru menyerang Yoshiki. Sementara itu, Tanaka mengaku kepada Takeda, "Nonuki-sama... itu tidak pernah ada."
Yoshiki berinisiatif untuk berbicara dengan ayahnya, Toshinori, untuk pertama kalinya setelah bertahun-tahun, sambil mengetuk pintu ruang kerjanya. Meskipun awalnya ragu, Toshinori mulai berbicara tentang tradisi lama yang ia dan ayah Hikaru, Kohei, tidak ingin anak-anak mereka jalani dan pernah coba hentikan. Apa yang ia ungkapkan mencakup kebenaran di balik "Hichi-san", yang pernah disebutkan oleh kakek Hikaru, dan rahasia kelam penduduk desa yang konon meninggal karena kelaparan…
Setelah tidur selama dua hari penuh, Hikaru akhirnya bangun—sangat melegakan Yoshiki. Namun, Hikaru jelas lebih lemah dari sebelumnya dan kini merasakan sakit. Saat Yoshiki dan yang lainnya terhuyung-huyung akibat serangan mendadak seorang pria misterius yang menghunus pedang yang tampaknya terkutuk, Tanaka menghadapi Takeda. Tampaknya Tanaka memiliki tujuan sendiri—tujuan yang melampaui misi yang ditugaskan kepadanya oleh perusahaannya...
Yoshiki memperkenalkan Kurebayashi kepada Hikaru. Jika ketidakmurnian terus menyebar, lebih banyak orang bisa mati... Kurebayashi, yang pernah merasakan patah hati karena mendiang suaminya "kembali" sebagai ketidakmurnian, bertanya kepada mereka apa yang ingin mereka lakukan. Setelah mendengar jawaban mereka, ia setuju untuk membantu mereka. Sementara itu, Tanaka—setelah pertemuan tak terduga dengan Yoshiki yang memberinya petunjuk tentang entitas yang selama ini ia cari—mulai bergerak..
Setelah menerima keinginan Hikaru untuk "tinggal di sini", Yoshiki memutuskan untuk menyelidiki siapa Hikaru sebenarnya. Sebuah memo yang ditinggalkan oleh Hikaru yang asli menyebutkan "Nonuki-sama", tetapi ingatan Hikaru tentangnya samar-samar. Kemudian, kakek Hikaru tiba-tiba bertanya, "Di mana kau taruh Hichi-san?"—yang semakin memperdalam misteri. Sementara itu, tanda-tanda ketidakmurnian mulai muncul secara bertahap di sekolah...
Hikaru merasa sangat bersalah karena telah menyerang Yoshiki. Namun, Yoshiki, yang tampak tak terpengaruh, hanya berkata, "Ayo bolos sekolah," dan mengajaknya ke kota untuk seharian. Sementara kompetisi paduan suara berlangsung di sekolah, keduanya menghabiskan waktu menonton film di bioskop. Yoshiki tak bisa menahan perasaan bahwa kata-kata dan tindakan Hikaru "berbeda" dari manusia...
Menjelang kompetisi paduan suara, Yoshiki, Maki, Asako, dan Yuki beristirahat sejenak dari latihan dengan menginap di rumah Hikaru. Hikaru tersenyum menyaksikan kembang api menerangi langit malam, dan mereka menikmati malam yang menyenangkan bersama. Namun, Asako—yang diam-diam menunggu kesempatan untuk berduaan dengan Hikaru—akhirnya mendapat kesempatan untuk bertanya: "Sebenarnya...siapa kamu?"...
Untuk membantu Yoshiki membangun perlawanan terhadap makhluk seperti dirinya, Hikaru sekali lagi mendesaknya untuk meraih "ke dalam" tubuhnya. Meskipun Yoshiki tampak lebih terbiasa daripada sebelumnya, "gangguan" Hikaru justru semakin meningkat. Seperti yang ditakutkan Hikaru, Yoshiki mulai menarik unsur-unsur jahat. Hikaru kemudian pergi ke rumah Yoshiki untuk mengusir Hantu Wig yang muncul di kamar mandinya, tetapi...
Yoshiki menikmati festival musim panas bersama adik perempuannya, Kaoru, yang bersemangat mengenakan yukata, dan Hikaru. Sambil menyantap es serut, Hikaru berkomentar santai, "Hanya dengan mengubah warna sirupnya saja, rasanya jadi berbeda," yang membuatnya bertanya-tanya, "Jika sesuatu terlihat sama, apakah rasanya juga sama?" Ia lalu bertanya kepada Yoshiki bagaimana ia tahu bahwa ia bukanlah Hikaru yang asli...
Saat Yoshiki menyaksikan Hikaru dengan gembira memakan sepotong semangka, ia teringat akan Hikaru yang asli. Rasa bersalah yang terpendam mulai menggerogotinya saat ia teringat bahwa Hikaru yang asli telah tiada—apakah ia benar-benar baik-baik saja menikmati hidup "normal" tanpanya...? Tanpa menyadari gejolak batin Yoshiki, Hikaru tersenyum padanya dan dengan tulus berkata, "Hanya bersamamu saja membuatku bahagia." Terharu, Yoshiki menghubungi Kurebayashi, seorang ibu rumah tangga yang ditemuinya di supermarket.
Saat mendiskusikan kematian seorang perempuan tua yang aneh dan tak terjelaskan di desa, seorang teman sekelas bernama Maki mengaku takut dirinya juga akan terkena kutukan, dan menceritakan pengalaman mengerikan yang dialaminya saat menempuh jalan pulang yang asing melalui hutan. Menanggapi permohonan Maki yang putus asa, Yoshiki setuju untuk menyelidiki. Bersama teman sekelas Asako dan Yuki, yang telah mendengarkan cerita tersebut, dan Hikaru, yang menunjukkan minat yang besar, mereka menjelajah ke dalam hutan...
Di suatu hari musim panas yang terik, Yoshiki menyadari bahwa sahabatnya, Hikaru—yang selalu tersenyum di sampingnya semasa kecil—telah berubah. Meskipun "Hikaru" ini terlihat dan berbicara persis seperti dirinya, ia berbeda.
Episode selanjutnya tanggal 9.
Bundus menginterogasi para Santa sementara Zanka berjuang mengimbangi Jabber yang bertenaga.
Para Pembersih berjuang hidup setelah dibawa oleh para Vandal ke antah berantah, Zodyl mengajukan tawaran kepada Rudo.
Setelah kembali dari Tanah Terlarang, Rudo dan para Pembersih menghadapi serangkaian ancaman baru.
▼ Pokémon Horizon: Season 2
https://bit.ly/3Eacyl5
▼ Pokémon Horizon: Season 1
https://bit.ly/43wjJip
Bagikan informasi ini dengan teman dan nikmati Pokémon! 🎵
#pokemon #pokemonindonesia #SeriPokemonHorizon2
©Nintendo･Creatures･GAME FREAK･TV Tokyo･ShoPro･JR Kikaku ©Pokémon
▼ Pokémon Horizon: Season 2
https://bit.ly/3Eacyl5
▼ Pokémon Horizon: Season 1
https://bit.ly/43wjJip
Bagikan informasi ini dengan teman dan nikmati Pokémon! 🎵
#pokemon #pokemonindonesia #SeriPokemonHorizon2
©Nintendo･Creatures･GAME FREAK･TV Tokyo･ShoPro･JR Kikaku ©Pokémon
It's not easy being teenage martial-artist Ranma Saotome, but it's even worse when your martial-artist father Genma takes you from home at an early age.
It's not easy being teenage martial-artist Ranma Saotome, but it's even worse when your martial-artist father Genma takes you from home at an early age.
