.

.

⁣"Suatu hari, Dam kembali ke
kehidupan normalnya seakan tidak pernah terjadi apa-apa, seperti yang dikatakan
Woo-Yeo. Meskipun dia pikir dia terbiasa sendirian, Woo-Yeo merasa hampa untuk
pertama kali dalam hidupnya. Ketika semuanya tampak telah terhapus dan Woo-Yeo
serta Dam kembali ke kehidupan sehari-hari mereka, wajah Dam berubah cemberut
tanpa alasan yang jelas."

⁣"Woo-yeo mencoba membuat Dam
kembali ke kehidupan normalnya. Namun, serangkaian insiden yang tidak
diinginkan membuat Dam dalam bahaya. Sementara itu, Dam menemukan sebuah gambar
di sebuah buku yang dia pinjam dari Woo-yeo. Tunggu, mungkinkah itu?"

⁣"Dam menyatakan perasaannya dengan
cara yang aneh, tapi dia bingung dengan jawaban yang sama tak terduganya.
Merasa bingung, dengan setengah hati dia pergi ke kencan buta pertamanya.
Sementara itu, Woo-yeo merasa stres atas perubahan sikap Dam. Lalu, sebuah
pertemuan tak terduga membuatnya merasa bingung."

⁣"Dag-dig-dug! Kenapa jantungku
berdegup melihat bapak itu? Dam, si gadis yang belum pernah berkencan, menduga
bahwa dia mengalami gangguan irama jantung saat rasa aneh ini muncul.
Masalahnya Woo-Yeo juga merasakan hal yang sama. Namun romansa kilat itu tak
bertahan lama, dan Dam jadi terikat dengan deretan insiden di kampus. Sementara
itu, Woo-yeo merasa terganggu dengan "Kasus Pembunuhan Jalan Utama"
yang terkenal untuk beberapa alasan."

⁣"Hidup bersama terasa seperti tidak
nyaman, tapi anehnya mulai terasa baik-baik saja. Dam memikirkan apa yang harus
dimakan untuk makan malam dengan Woo-yeo, meskipun mereka belum hidup bersama
dalam waktu yang lama. Woo-yeo anehnya mulai merasa terganggu oleh Seon-woo.
Suasana aneh berkembang di antara mereka ketika Hye-seon menyarankan Woo-yeo
mengirimnya ke perguruan tinggi. Sementara itu, Dam mencoba menghindari
Seon-woo tetapi akhirnya menjadi mitra dengannya di kelas."

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.